I. Hukum Taurat Vs Hukum kasih
Pada jaman Yesus, dimana Romawi berkuasa atas Israel, hanya ada tiga jenis hukuman:
Pada jaman Yesus, dimana Romawi berkuasa atas Israel, hanya ada tiga jenis hukuman:
- Di cabuk sampai mati
- Di rajam sampai mati
- Di salib sampai mati
Orang yang mendapat salah satu dari 3 jenis hukuman diatas, adalah orang yang diputuskan bersalah oleh pengadilan romawi atau pengadilan agama Israel.
Secara rohani kita bisa mengambil makna bahwa dimana ada dosa, disitu ada maut, karena Dosa PASTI membawa maut. Akan tetapi kita yang sudah dibabtis dan menerima Yesus Kristus Sebagai Tuhan dan juru selamat sudah dibebaskan dari hukum dosa dan hukum maut ini, seperti tertulis dalam ayat beritkut ini
<Roma 8 : 2> Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dna hukum maut.
Pengertian dari hukum dosa dan hukum maut adalah Hukum Taurat.
Sehubungan dengan ayat diatas, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan yang sangat jelas, yaitu kisah tentang anak yang hilang. Si anak bungsu itu sungguh kurang ajar, karena minta warisan disaat bapaknya belum mati.
Berdasarkan hukum taurat (perjanjian lama), seharusnya si anak bungsu itu tsb di rajam (dilempari batu) sampai mati oleh semua orang sekotanya
<Ulangan 21 : 18 – 21> "Apabila seseorang mempunyai anak laki-laki yang degil dan membangkang, yang tidak mau mendengarkan perkataan ayahnya dan ibunya, dan walaupun mereka menghajar dia, tidak juga ia mendengarkan mereka, maka haruslah ayahnya dan ibunya memegang dia dan membawa dia keluar kepada para tua-tua kotanya di pintu gerbang tempat kediamannya, dan harus berkata kepada para tua-tua kotanya: Anak kami ini degil dan membangkang, ia tidak mau mendengarkan perkataan kami, ia seorang pelahap dan peminum. Maka haruslah semua orang sekotanya melempari anak itu dengan batu, sehingga ia mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu; dan seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut."
Tapi Tuhan Yesus menceritakan bahwa setelah bertobat dan kembali ke pualang, si anak bungsu itu malahan di sambut oleh Ayahnya, dengan penuh kasih mesra.
Dapat kita bandingkan disini antara hukum taurat (perjanjian lama) dengan cara Yesus di perjanjian baru. Di hukum taurat tidak ada pengampunan dosa, semua harus bayar setimpal dengan perbuatannya. Seperti yang bisa kita baca di beberapa ayat dalam perjajian lama ini :
<Yeremia 17 : 10> Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
<Imamat 26 : 21> Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan Daku dan kamu tidak mau mendengarkan Daku, maka Aku akan makin menambah hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu.
<Mazmur 28 : 4> Ganjarilah mereka menurut perbuatan mereka dan menurut kelakuan mereka yang jahat; ganjarilah mereka setimpal dengan perbuatan tangan mereka, balaslah kepada mereka apa yang mereka lakukan.
Tetapi sungguh berbeda di jaman perjanjian baru setelah Yesus datang, disinilah Tuhan Yesus membawa Pengampunan dosa. perempuan yang berzinah
<Yohanes 8 : 4 - 10> Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Namun ingat, bukan berarti setelah Yesus datang, kita bisa se-enak-enaknya berbuat dosa. Memang ada pengampunan dosa, tetapi Standar dosa meningkat (menjadi lebih sensisif).
<Matius 5 : 27 – 28> Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
II. Kenapa orang Farisi membenci Yesus ?
Bangsa yang paling saleh di Dunia adalah ISRAEL. Mereka sampai hari ini masih menjaga dan menjalankan hukum taurat dengan segala ketentuannya, termasuk tentang hari sabat. Mereka tidak bekerja (“tidak mau uang”) di hari sabat, di jaman sekarang satu-satu nya bangsa yang tidak mau uang di hari sabat adalah bangsa ISRAEL.
Seperti yang disampaikan diatas, orang Israel sangat taat, saleh, menjunjung tinggi hukum taurat dan adat istiadat orang israel, sedangkan Tuhan Yesus datang untuk membawa hukum baru yaitu hukum kasih, yang sering kali bertabrakan dengan adat istiadat orang Israel, khususnya tentang hari sabat.
<Markus 2 : 24> Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
<Markus 2 : 27> Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
Tidak hanya itu, Tuhan Yesus juga sering kali mengatakan bahwa dirinya adalah Anak Allah. Hal ini dianggap sebagai penghujatan, karena dimata orang farisi, Tuhan Yesus hanya anak tukang kayu.
<Matius 12 : 8> Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
<Yohanes 19 : 7> Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah."
<Yohanes 5 : 18> Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.
Oleh karena itu, orang farisi sangat membenci Yesus. Namun meskipun demikian, Tuhan Yesus tetap mengasihi mereka, dan ingin mereka bertobat, sebab mereka tetap termasuk adalah anak-anak yang hilang.
Untuk Manusia yang terhilang Tuhan memberikan / menawarkan banyak cara (termasuk teguran) agaru kita datang kepada dia, yaitu :
Ingat bahwa ikut Yesus, tidak boleh setengah-setengah atau on-off, karena Iblis akan menyerang disaat kita sedang jauh / off dari Tuhan.
<Lukas 4:13> Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
Secara rohani kita bisa mengambil makna bahwa dimana ada dosa, disitu ada maut, karena Dosa PASTI membawa maut. Akan tetapi kita yang sudah dibabtis dan menerima Yesus Kristus Sebagai Tuhan dan juru selamat sudah dibebaskan dari hukum dosa dan hukum maut ini, seperti tertulis dalam ayat beritkut ini
<Roma 8 : 2> Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dna hukum maut.
Pengertian dari hukum dosa dan hukum maut adalah Hukum Taurat.
Sehubungan dengan ayat diatas, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan yang sangat jelas, yaitu kisah tentang anak yang hilang. Si anak bungsu itu sungguh kurang ajar, karena minta warisan disaat bapaknya belum mati.
Berdasarkan hukum taurat (perjanjian lama), seharusnya si anak bungsu itu tsb di rajam (dilempari batu) sampai mati oleh semua orang sekotanya
<Ulangan 21 : 18 – 21> "Apabila seseorang mempunyai anak laki-laki yang degil dan membangkang, yang tidak mau mendengarkan perkataan ayahnya dan ibunya, dan walaupun mereka menghajar dia, tidak juga ia mendengarkan mereka, maka haruslah ayahnya dan ibunya memegang dia dan membawa dia keluar kepada para tua-tua kotanya di pintu gerbang tempat kediamannya, dan harus berkata kepada para tua-tua kotanya: Anak kami ini degil dan membangkang, ia tidak mau mendengarkan perkataan kami, ia seorang pelahap dan peminum. Maka haruslah semua orang sekotanya melempari anak itu dengan batu, sehingga ia mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu; dan seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut."
Tapi Tuhan Yesus menceritakan bahwa setelah bertobat dan kembali ke pualang, si anak bungsu itu malahan di sambut oleh Ayahnya, dengan penuh kasih mesra.
Dapat kita bandingkan disini antara hukum taurat (perjanjian lama) dengan cara Yesus di perjanjian baru. Di hukum taurat tidak ada pengampunan dosa, semua harus bayar setimpal dengan perbuatannya. Seperti yang bisa kita baca di beberapa ayat dalam perjajian lama ini :
<Yeremia 17 : 10> Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
<Imamat 26 : 21> Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan Daku dan kamu tidak mau mendengarkan Daku, maka Aku akan makin menambah hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu.
<Mazmur 28 : 4> Ganjarilah mereka menurut perbuatan mereka dan menurut kelakuan mereka yang jahat; ganjarilah mereka setimpal dengan perbuatan tangan mereka, balaslah kepada mereka apa yang mereka lakukan.
Tetapi sungguh berbeda di jaman perjanjian baru setelah Yesus datang, disinilah Tuhan Yesus membawa Pengampunan dosa. perempuan yang berzinah
<Yohanes 8 : 4 - 10> Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Namun ingat, bukan berarti setelah Yesus datang, kita bisa se-enak-enaknya berbuat dosa. Memang ada pengampunan dosa, tetapi Standar dosa meningkat (menjadi lebih sensisif).
<Matius 5 : 27 – 28> Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
II. Kenapa orang Farisi membenci Yesus ?
Bangsa yang paling saleh di Dunia adalah ISRAEL. Mereka sampai hari ini masih menjaga dan menjalankan hukum taurat dengan segala ketentuannya, termasuk tentang hari sabat. Mereka tidak bekerja (“tidak mau uang”) di hari sabat, di jaman sekarang satu-satu nya bangsa yang tidak mau uang di hari sabat adalah bangsa ISRAEL.
Seperti yang disampaikan diatas, orang Israel sangat taat, saleh, menjunjung tinggi hukum taurat dan adat istiadat orang israel, sedangkan Tuhan Yesus datang untuk membawa hukum baru yaitu hukum kasih, yang sering kali bertabrakan dengan adat istiadat orang Israel, khususnya tentang hari sabat.
<Markus 2 : 24> Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
<Markus 2 : 27> Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
Tidak hanya itu, Tuhan Yesus juga sering kali mengatakan bahwa dirinya adalah Anak Allah. Hal ini dianggap sebagai penghujatan, karena dimata orang farisi, Tuhan Yesus hanya anak tukang kayu.
<Matius 12 : 8> Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
<Yohanes 19 : 7> Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah."
<Yohanes 5 : 18> Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.
Oleh karena itu, orang farisi sangat membenci Yesus. Namun meskipun demikian, Tuhan Yesus tetap mengasihi mereka, dan ingin mereka bertobat, sebab mereka tetap termasuk adalah anak-anak yang hilang.
Untuk Manusia yang terhilang Tuhan memberikan / menawarkan banyak cara (termasuk teguran) agaru kita datang kepada dia, yaitu :
- Tuhan kasih Roh Kudus (ada roh kudus ada hati nurani),
- Tuhan kasih Firman (kitab suci),
- Tuhan kasih sarana lain, seperti sesama, acara radio, TV, ini hal-hal yang sering kita anggap kebetulan. Kebetulan acara talkshow atau TV sedang menegur kita, kebetulan teman kita menanyakan hal itu. Semua itu bukanlah kebetulan, tapi tangan Tuhan yang menegur kita.
Ingat bahwa ikut Yesus, tidak boleh setengah-setengah atau on-off, karena Iblis akan menyerang disaat kita sedang jauh / off dari Tuhan.
<Lukas 4:13> Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
II. Penebusan oleh Yesus Kristus, kenapa Tuhan Yesus harus mencurahkan darah ?
Manusia di ciptakan menurut gambar Allah, sehingga manusia sesuai rupa Allah.
<Kejadian 1:27> Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Tidak hanya rupanya, tetapi kemampuan manusia juga luar biasa, bisa dibilang Manusia adalah SUPER pada saat itu. Sebab ada firman Tuhan yang dikatakan apapun yang manusia rencanakan, akan terlaksana! manusia pintar luar biasa.
<Kejadian 11:5-6> Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
Meskipun begitu hebatnya manusia saat itu, dan sampai saat sekarang, namun satu hal yang tetap sama bahwa hal-hal di dunia ini adalah tidak kekal, semua akan semakin menurun, begitu juga dengan manusia, karena manusia pasti mati.
Lalu kalo manusia mati, apa yang terjadi ? mari kita baca firman Tuhan tentang hal ini
<Pengkotbah 12:7> dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
Jadi disaat manusia mati tubuhnya, roh nya (roh manusia) akan kembali / pulang kepada Allah
Kita lanjutkan …..
Jadi manusia adalah gambaran Allah, begitu hebat begitu super. Namun sejak kejadian adam dan hawa yang memakan buah dari “pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat”, manusia dan semua keturunannya jatuh dalam dosa, sehingga kemuliaan Allah yang tadinya ada, hilang …..
<Roma 3:23> Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Yang dimaksud dengan kemuliaan ini termasuk Kuasa dan Hormat. Jadi ini sepaket 3 in 1, yaitu kemuliaan, kuasa dan hormat. Sehingga disaat kemulian Allah hilang dari manusia, hilang juga kuasa manusia atas bumi. Dan kuasa ini jatuh kepada iblis, sehingga bumi / dunia dibawah kuasa IBLIS.
Penguasa Dunia adalah Iblis (meskipun ingat bahwa Tuhan Yesus tetaplah PEMILIK dunia)
<Efesus 2:2> Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
<1 Yohanes 5:19> Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.
<Yohanes 16:11> akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
<Yohanes 12:31> Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar;
<Yohanes 14:30> Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
Apabila kita hidup berdosa di dunia, maka kita adalah bagian dari Iblis.
Karena adam dan hawa berdosa, maka semua keturunannya (termasuk kita) mempunyai apa yang disebut sebagai dosa asal. Dimana saat dikandungan saja, manusia sudah mempunyai dosa.
<Mazmur 51:3-7> Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Akan tetapi Tuhan Yesus Kristus yang datang kedunia, melalui Rahim seorang perawan adalah manusia yang tanpa dosa. Sebab seperti yang kita ucapkan dalam syahadat para rasal “yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan maria”, jadi Tuhan Yesus Kristus adalah 100% MANUSIA dan 100% ALLAH.
Sebentar lagi akan kita rayakan Minggu Palma, dimana Tuhan Yesus di soraki sebagai raja (hanya 1 hari ini orang Yahudi menganggap Yesus sebagai raja mereka - INRI. Secara jasmani Yesus tidak menjadi raja tetapi secara ROH Yesus adalah Raja karena Yesus adalah warna negara Surga, termasuk kita juga.
<Filipi 3:20> Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
<Efesus 2:19> Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
Sedikit saya (Agustinus) tambahkan perihal tulisan INRI diatas banyak patung salib Yesus. Mungkin banyak dari kita yang mempertanyakan apa itu INRI. Memang diatas salib Yesus ada tulisan yang dituliskan oleh Pilatus, mari kita baca ayatnya
<Yohanes 19:19-20> Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi." Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani.
Tulisan “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi”, jika di bahasa LATIN maka menjadi “iesus nazarenus rex iudaeorum”. INRI adalah singkatan dari tulisan itu dalam bahasa Latin.
Meskipun sebenarnya INRI bukanlah hal yang tepat untuk digambarkan sebagai apa yang dituliskan oleh Pilatus, sebab di ayat 20 ditulis bahwa kata kata “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi” tidak hanya dituliskan dalam bahasa latin tetapi ditulis dalam 3 bahasa, yaitu Ibrani, Latin dan Yunani.
Adalah kebiasaan dari hukuman salib, bahwa diatas salib akan dituliskan kesalahan orang itu. Dan Pilatus menuliskan “kesalahan” atau tuduhan atas Tuhan Yesus, bahwa di adalah Tuhan atas Orang yahudi.
Kenapa Tuhan Yesus harus mencurahkan darah ? kita baca ayatnya berikut ini
<Imamat 17:11> Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
Dari 2 ayat itu ada 2 alasan kenapa Tuhan Yesus harus mencurahkan darah :
1. Nyawa makhluk ada di dalam darahnya
2. Darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa
Namun Yesus tidak sekedar mencurahkan darah dan mati, ada rencana Tuhan. Oleh sebab itu banyak kisah dimana Yesus hilang, saat orang-orang yahudi mau membunuh dia, misalnya dalam ayat berikut ini
<Yohanes 8:59> Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Rencana Yesus kematian Yesus, haruslah melalui meja pengadilan, yaitu ketika yesus divonis sebagai orang berdosa, meskipun Dia satu-satunya manusia tanpa dosa
<Yohanes 19:10> Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?"
<Yohanes 19:13> Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata.
Hal ini agar IBLIS yang berkuasa atas Maut,dikalahkan. Karena Yesus yang mati sebagai penjahat (diputus di meja pengadilan) tidak bisa di ambil rohNya oleh IBLIS. (karena yesus tidak BERDOSA).
<Ibrani 2 : 14b> …. supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
Karena iblis dikalahkan, maka sekarang Dunia telah menjadi Milik Yesus.
<Matius 28:18> Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Kematian dan penebusan Yesus ini adalah untuk semua orang, tidak hanya bangsa Israel.
<II Korintus 5:14-15> Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
<1 Yohanes 3:16> Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
Karena penebusan Kristus ini, kita menjadi orang berhutang nyawa kepada yesus dan HARUS hidup sesuai kehendak-Nya
<Roma 8:12> Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar