Kamis, 10 April 2014

Problem Emosi dalam keluarga (by Yani odelia)

Setiap orang yang memilih hidup berkeluarga, akan memiliki 3 masa dalah kehidupannya, yaitu :
1. Masa Lalu – Saat masih bersama orang tua
2. Masa Sekarang – saat menjalani hidup pernikahan
3. Masa Depan – mempersiapkan masa depan anak

Perihal masa lalu, adalah saat sebelum menikah, dimana banyak kejadian, pengalaman, karakter, kebiasaan , bahkan terkadang keterikatan sampai luka batin. Hal hal ini yang terbawa ke dalam kehidupan pernikahan. Jika hal-hal baik yang dibawa, maka akan memberkati atau memperkaya kehidupan pernikahan. Tetapi jika “Sampah-sampah” yang dibawa, maka hal-hal negative ini pasti mempengaruhi hidup keluarga dan anak-anak nya.

Sebab semua nya ini saling berkesinambungan, masa lalu mempengaruhi masa sekarang, masa sekarang mempengaruhi masa Depan

Salah satu hal yang terkadang membuat kehidupan rumah tangga menjadi tidak bahagia, adalah karena ada ketidak-puasan dalam keluarga dan tidak segera diselesaikan ada komunikasi heart to heart.

Sebenarnya ketikpuasan terjadi karena Pasangan Suami Istri (pasutri) masih mempertahankan prinsip-prinsip pribadi, yang dulu ada sebelum menikah, atau Habit / kebiasaan lama.

Berikut ini adalah Problem-Problem Emosi terjadi dan merugikan dalam keluarga

1. Selalu merasa tidak puas (kurang bersyukur)
Ciri-Ciri :

  • Suka membanding2kan
  • Suka menuntut (kurang ini – kurang itu)
  • Suka bersungut-sungut
Orang yang mempunyai problem emosi ini, akan menekan orang dalam rumah, karena membuat orang lain jadi merasa gagal.

Contoh realnya adalah dengan tindakan membanding-bandingkan, misalkan Suami membandingkan penampilan Istrinya dengan istri orang lain, atau bahkan dengan model. Juga Sering terjadi orang tua secara tidak sengaja membandingkan anak-anaknya, meskipun maksudnya adalah untuk memacu semangatnya. Jadi harus bijak karena setiap anak berbeda, tidak bisa di paksakan sama

<Pengkotbah 5:9> Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.

Orang yang tidak pernah puas adalah sia-sia

<Yakobus 5:9> Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.

Berhentilah ngomel, bersungut-sungut, karena hakim sudah berdiri di depan pintu. Kalo kita ngomel, biasanya perkataan yang jelek, bahkan menjadi kutuk. Hati-hati hakim akan menghakimi sesuai apa yang kita perkatakan.

2. Selalu menyusahkan

Ciri-Ciri :

  • — Suka Kuatir
  • — Suka Mengeluh
  • — Suka Stress/Depresi
  • — Apatis
Orang dengan problem emosi ini akan membuat orang lain bingung menghadapi dia, karena sulit di bahagiakan. Dapat dikatakan orang semacam ini adalah orang yang kuatiran, dan tidak menghargai orang lain yang sudah melakukan sesuatu untuk orang itu.

Padahal firman Tuhan, dengan jelas sudah melarang kita untuk kuatir sebab kuatir akan menghimpit firman dan membuatnya tidak berbuah
<Matius 13 : 22> Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Ke-kuatiran adalah tanda bahwa seseorang itu tidak percaya kepada Allah
<1 Petrus 5:7> Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

<Mazmur 42:6> Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

3. Suka mengendalikan (otoriter)
Ciri-Ciri :

  • — Suka Ngatur – sampai maksa
  • — Suka ambil keputusan sendiri
  • — Kemauannya harus dituruti
Seseorang dengan problem emosi ini adalah tipe orang yang diktaktor, suka mengendalikan. Memang biasanya terjadi pada lelaki, tapi sekarang ini banyak juga wanita yang menjadi diktaktor dalam keluarga.

Firman Tuhan mengajarkan aturan yang baik dalam hubungan keluarga adalah seperti firman berikut ini:

<Kolose 3 :18-20>
Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.

Dalam pernikahan, Tuhan tidak ingin ada yang otoriter, sebab perihal tubuh saja, sudah tidak dikuasai oleh diri kita sendiri, tetapi pasangan kita. Seperti yang tertulis dalam ayat berikut ini

<1 Korintus 7:4> Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

Dan peranan Istri sungguh besar dalam keluarga, istri-istri bukan obyek yang bisa di perintah-perintah secara otoriter. Tetapi Suami haruslah mengasihi istri dan disaat yang sama, Istri haruslah taat kepada suaminya.

<1 Petrus 3:1-2> Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.

Sebagai tambahan, dalam keluarga sebenarnya hanya ada 3 macam problem, yaitu :

  1. 1. Problem keuangan
  2. 2. Problem sex
  3. 3. Problem orang ketiga (mertua, ipar, dll)
4. Pencemburu
Ciri – Ciri :

  • — Suka Curiga
  • — Suka Menyelidik
  • — Sangat Takut Kehilangan
Sebenarnya Cemburu ini adalah salah satu sifat yang Ilahai, yaitu sifat Allah, sampai Allah sendiri ditulis bahwa namaNya adalah Cemburuan; seperti yang bisa kita baca dalam ayat berikut ini

<Keluaran 34:14> Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu.

Tetapi karena ini adalah sifat Allah, maka sebenarya hanya boleh Allah saja yang mempunyai sifat ini, manusia tidak boleh. Kenapa ?
Karena Cemburu Allah membuat manusia jauh dari dosa, seperti tertulis dalam ayat berikut ini
< 1Raja-raja 14:22> Tetapi orang Yehuda melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka menimbulkan cemburu-Nya dengan dosa yang diperbuat mereka, lebih dari pada segala yang dilakukan nenek moyang mereka.

Tapi cemburu manusia membuat manusia jatuh dalam dosa seperti tertulis dalam ayat berikut ini
<Amsal 6:34> Karena cemburu adalah geram seorang laki-laki, ia tidak kenal belas kasihan pada hari pembalasan dendam;

<Amsal 27:4> Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu?

Jadi serahkan semuanya pada Tuhan yang akan mengatur dan menjaga.
Jangan andalkan diri sendiri untuk mengatur pasangan atau anak dengan cemburu

<Yeremia 17 : 5-8> Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

5. Emosional
Ciri-Ciri :

  • Mudah Tersinggung
  • —Mudah Kesal
  • —Suka Bertengkar (suka cari gara-gara)
  • —Pakai Kekerasan (Fisik/Kata2)
Kekerasan tidak hanya secara fisik, tapi juga perkataan yang kasar

Sering kali Orang yang cepat marah, dia harus membayar lebih. Karena kemarahan menimbulkan masalah yang lain lain lagi, termasuk melukai orang lain.

Firman Tuhan dalam kitab kebijaksaan Sirakh dituliskan
<Sirakh 3:9> Berkat anak dari bapak, tapi bisa runtuh karena kutuk dari ibu.

Kemarahan bisa membawa kutuk, dan kutuk itu meruntuhkan berkat

Sekarang kita tau ada 5 problem Emosi, mari kita periksa diri kita, apakah ada problem-problem emosi itu dalam diri kita ? satu, dua atau malah ada ke-lima nya.

Berikut ini adalah cara-cara untuk mengatasinya

  • — Sadari/akui masalah emosi kita
  • — Pengampunan
  • — Temukan teman yg bisa dipercaya saat2 sulit
  • — Jangan menekan kemarahan tapi komunikasikan
  • — Milikilah hati yang penuh syukur
  • — Datang pada anugerah Tuhan






Tidak ada komentar:

Posting Komentar